Senin, 22 Juni 2015

Wapres Yusuf Kalla Membuka Ijtima Ulama Ke-V

Tegal – Harus diakui, banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam upaya kita mencapai negeri yang ‘Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur’, seperti yang disebutkan di dalam Al-Quran. Apalagi belakangan ini berkembang paham-paham seperti intoleransi, radikalisme atau bahkan terorisme yang dicoba disusupkan ke negeri kita. Demikian dikemukakan Wakil Presiden (Wapres) Yusuf Kalla dalam sambutannya pada Pembukaan Ijtima’ Ulama ke-V, 08 Juni 2015 di Tegal, Jawa Tengah. 
 
Kemudian Wapres memberikan contoh berbagai gejolak dan kekacauan yang banyak terjadi dan dialami sebagian umat Muslim. Seperti yang terjadi di kawasan Timur Tengah, Afghanistan, Pakistan, Suriah, dll. 
 
“Maka kami sangat mendukung dan mengharapkan, dengan Ijtima’ Ulama ini dapat dicarikan solusi atas berbagai permasalahan kebangsaan yang dihadapi itu. Sehingga kekacauan sepeti yang saya sebutkan banyak terjadi  itu, dapat kita hindarkan  bersama” tuturnya. 
 
Sementara Ketua Umum MUI, Prof.Dr.H.M. Din Syamsudin, dalam kata pengantarnya di hadapan para tokoh ulama dan cendekiawan Muslim seluruh Indonesia itu, memberikan penghargaan dan mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Wapres Yusuf Kalla yang disebutkan sebagai ’Imamul-Aimmah’ yang berkenan hadir dan mendukung agenda umat ini. 
 
“Saya menyebut beliau sebagai ’Imamul-Aimmah’, karena beliau adalah imam atau pemimpinnya para imam, sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia,” ujarnya. 
 
Agenda ini, tambah Ketum MUI ini lagi, merupakan bentuk tanggung-jawab ulama, sekaligus sebagai implementasi Khidmatul-Ummah, pelayanan dan perlindungan bagi umat dengan langsung menjawab problematika umat dan bangsa.
 
 
Fatawa Tanwiriyah
 
Hasil-hasil dari Ijtima’ Ulama ini diharapkan  dapat menjadi ‘Fatawa Tanwiriyah’. Yakni fatwa-fatwa yang mencerahkan kehidupan umat dan bangsa kita, guna mengeluarkan kehidupan masyarakat dari kondisi ‘zhulumat ilan-nuur’. Kondisi kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang sebagai yang disebutkan di dalam ayat Al-Quran.
 
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, turut memberikan sambutan sebagai Keynote Speaker pada agenda umat yang dilangsungkan pada 07-10 Juni 2015, di Pondok Pesantren At-Tauhidiyah Tegal. Ia mengemukakan, nilai-nilai Islam sudah ‘Built-in’ dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan juga telah diadopsi di dalam Konstitusi maupun Undang-undang yang berlaku sebagai hukum positif di Indonesia. Seperti Undang-undang tentang Perkawinan, Jaminan Produk Halal, Keuangan dan Perbankan Syariah, dll.
 
“Jelas tak dapat dinafikan peran para ulama yang telah memberikan sumbangsih tak terhingga  bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” ia menandaskan. 
 
Dan agenda seperti Ijtima’ Ulama ini, tambanya pula, merupakan sarana bagi para ulama untuk menjawab berbagai problematika umat dan kebangsaan yang dirasa menjadi kendala dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. (Usm). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar