Ketika Muslim Jadi Korban Teroris Amerika, Ini Sikap Media Barat
Sudah lazim bila Muslim yang
dibantai secara keji, membabi buta, tanpa belas kasihan, media Barat bungkam
seribu bahasa. Tidak ada ekspos layaknya kematian seorang warga Amerika, atau
semisalnya.
Seperti baru-baru ini terjadi
pembunuhan tiga orang muslim di kawasan perumahan Universitas North Carolina , Amerika, Selasa
malam waktu setempat atau Rabu siang WIB. Tidak ada pemberitaan dari media
Barat seperti yang biasa mereka lakukan ketika nonmuslim yang meninggal.
Media CNN yang biasanya selalu
terdepan dan tercepat memberitakan aneka peristiwa di seantero dunia serta
menjadi rujukan segala berita dunia, justru baru memberitakannya sehari setelah
kejadian. Media-media Barat lainnya juga nampak juga kurang “bergairah” untuk
mengekspos peristiwa ini.
Kecaman-kecaman terhadap
diskriminasi media barat itu terus berdatangan dalam berbagai bentuk, baik
tulisan maupun gambar-gambar bernada sindiran. Kecaman itu muncul sebagai
kekecewaan masyarakat dunia atas perlakuan media besar dunia yang terkesan
diskriminatif, padahal mereka terus menggembar-gemborkan bahwa mereka media
paling demokratis dan kredibel.
Setali tiga uang dengan media
barat, Presiden Amerika Barack Obama juga diam seribu bahasa terhadap aksi biadab
itu. Obama nyaris tidak berkomentar apapun. Hal ini nampak sangat kontras jika dibandingnya
kejadian Charlie Hebdo beberapa waktu lalu di Prancis. Kala itu, Obama
buru-buru bersuara lantang mengecam eksekusi awak media yang memang gemar menista
Islam dan Nabi Muhammad SAW itu.
Menanggapi aksi tutup mulut dan
tutup mata Obama ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan “menyemprot” Obama. Erdogan
geram dengan Obama yang “belagak pilon.” Erdogan lantas mendesak Obama untuk segera
mengambil sikap atas aksi bar-bar itu.
"Tiga muslim telah dibunuh
di North Carolina
dan Presiden Obama, Kerry dan Biden belum membuat statemen apapun soal
itu," Kecam Erdogan seperti dikutp AFP, Jumat (13/2/2015).
“Jika Anda hanya diam ketika
menghadapi sebuah insiden seperti ini dan tidak membuat pernyataan, dunia juga akan
tinggal diam terhadap Anda.” Ujar Erdogan.
"Sebagai politisi, kita
bertanggung jawab atas semua yang terjadi di negara kita dan kita harus
menunjukkan sikap kita," Lanjut Erdogan dalam konferensi pers bersama
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto di Istana Nasional di Mexico City .
Namun demikian, walaupun kematian
ketiga Muslim itu tidak banyak diekspos oleh media Barat, Ribuan pelayat justru
membanjiri proses pemakaman ketiganya. Jenazah Deah, Yusor, dan Razan disholati
oleh ribuan Muslim Amerika yang bersimpati dan bersedih.
Deah, Yusor, dan Razan dikenal
baik dan sering ikut dalam kegiatan amal. Bahkan beberapa hari menjelang
kematian, mereka sempat memberi makanan kepada fakir miskin dan gelandangan di
Amerika. Tidak ada yang mengira mereka bertiga yang masih satu keluarga itu
dibunuh secara kejam dengan cara ditembak.
Sementara Sang Teroris yang bernama
Craig Stephen-Hick sudah ditangkap pihak aparat. Keluarga korban menuntut agar
pelaku dihukum sangat berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar