Komandan Banser : Pembantaian PKI itu Kesalahan Negara

Jakarta (SI Online) - Komandan Nasional Barisan Anshor Serba Guna (Banser) Alfa Isnaeni mewanti-wanti peneliti dari Universitas North Florida, Amerika Serikat, Ronald Lukens-Bull, supaya berhati-hati dan mengambil referensi yang utuh saat menulis tentang kiprah Banser pada periode '65-'67.
Sebelumnya, dalam makalah dan pemaparannya, Ronald menyebutkan bila Banser memiliki masa lalu berdarah walaupun tindakan pembantaian terhadap pengikut PKI saat itu dipandang perlu dan demi kepentingan nasional.
"Dalam kondisi tahun itu yang salah adalah negara. Banser tidak membunuh PKI," tegas Isnaeni dalam diskusi soal Laskar Ormas-ormas Islam di Kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis sore (25/06).
Selain soal pembantaian PKI pada periode '65-'67, Isnaeni juga menekankan supaya Banser tidak dilihat sebagai alat pengamanan semata. Apalagi bila Banser hanya dipanjangkan menjadi "Barisan Serba Guna", dengan menghilangkan kata Anshornya. "Barisan Serba Guna dengan Barisan Anshor Serba Guna itu beda jauh," tandasnya.
Banser sebagai alat PAM, kata Isnaeni, hanyalah 30 persen dari jumlah keseluruhan. Ia menjelaskan di dalam Banser sekarang ini dibentuk beragam satuan seperti Balantas, Balakar, Banser Tanggap Bencana, Kepanduan, dan Protokoler. "Bahkan terbaru dibentuk Densus 99 yang dikira orang untuk menyaingi Densus 88," ungkapnya.
Sebelumnya Isnaeni menjelskan Banser merupakan bagian dari Gerakan Pemuda Anshor yang merupakan Badan Otonom dalam tubuh ormas Nahdlatul Ulama. Sebagai Banom, kata dia, cara pandang Banser tidak lepas dari cara pandang NU. Termasuk pandangan Banser dan GP Anshor terkait format NKRI yang dikatakannya sudah final.
"Soal NKRI kita sudah selesai. Ini sikap kita, kalau lu punya sikap lain silahkan," kata Isneni menjelaskan sikapnya terkait adanya kelompok lain yang masih menyoal bentuk negara.
red: shodiq ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar