IS dan ISRAEL
Ancaman dan Tantangan Salim
At-Tamimi alias Abu Jundal Al-Indunisi atas nama Islamic State (IS) terhadap
TNI, POLRI dan BANSER, hanya "Banyolan" yang tidak perlu ditanggapi
serius.
Akan tetapi memang INDONESIA jangan "sok cari muka"
dengan ingin ikut KOALISI AS untuk perangi IS. Masalah IS adalah murni
masalah dalam negeri Iraq
dan Syria .
IS berontak terhadap pemerintah Iraq
dan Syria , serta mendirikan
negara sendiri, karena dalam pandangan IS bahwa rezim yang memimpin Iraq dan Syria telah ZHOLIM terhadap rakyat.
Dan IS menilai bahwa para Raja
dan Emir Arab selama ini hanya Antek dan Kacung AS yang suka memperkaya diri
serta tidak peduli dengan penderitaan umat Islam di Timur Tengah yang menjadi
korban keganasan Tentara AS. Mereka lebih suka membeli Club-Club Bola Eropa,
ketimbang membantu rakyat Palestina dari kebiadaban Tentara Israel .
IS memang merupakan ancaman bagi
REZIM ZHOLIM dan bagi semua REZIM ARAB yang jadi ANTEK AS ,
sehingga IS juga ancaman serius bagi AS dan SEKUTUNYA yang selama ini hidup
dari minyak Arab. Tapi IS bukan ancaman bagi Indonesia ,
kecuali kalau Indonesia Zholim atau jadi Antek
AS.
Mestinya, cita-cita luhur IS
untuk mendirikan KHILAFAH ISLAM dan melaksanakan TAHTHBIQ SYARIAH, serta
menggelorakan jihad untuk melawan MUSUH-MUSUH ISLAM di seluruh Dunia harus
didukung, bukan dimusuhi oleh negeri-negeri Islam.
Soal IS berpaham Wahabi dan
bersikap Ekstrim dengan menghancurkan sejumlah situs Islam seperti Makam para
Nabi dan para Shahabat serta para Wali di Iraq dan Syria, apalagi sampai
membunuh Ulama dan warga sipil yang tidak sepaham dengan mereka, memang WAJIB
ditentang dan dilawan oleh ASWAJA, tapi bukan dengan gabung bersama TENTARA
KAFIR AS.
Perilaku Wahabi Ekstrim IS
sebenarnya sama saja dengan yang telah dilakukan Pemerintah Wahabi Ekstrim Arab
Saudi yang juga telah menghancurkan dan melenyapkan berbagai situs Islam
terkait Peninggalan Rasulullah SAW dan Ahlul Bait serta Shahabatnya di Mekkah
dan Madinah, bahkan di awal pendirian Dinasti Wahabi Saudi tidak sedikit Ulama
Hijaz dan warga sipil yang dibunuh mereka. Jadi, perilaku Pemerintah Wahabi
Ekstrim Arab Saudi pun WAJIB ditentang dan dilawan juga oleh ASWAJA.
Dengan demikian, mestinya
INDONESIA dan negera-negara ASWAJA lainnya secara bersama-sama menekan IS dan
SAUDI melalui nasihat dan teguran serta peringatan, bahkan ultimatum, agar
tidak lagi membunuh Ulama mau pun warga sipil tak bersalah atau memusnahkan
Situs-Situs Islam, bahkan WAJIB melindungi Ulama dan warga sipil serta
mengembalikan Situs-Situs Islam yang sudah terlanjur mereka hancurkan. Camkan !
Mestinya Indonesia kirim saja TNI
dan MUJAHIDIN ke Palestina untuk melawan ISRAEL yang nyata-nyata menjajah
Palestina dan melakukan KEJAHATAN PERANG, sesuai dengan amanat Muqaddimah UUD
1945 bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar