Selasa, 23 Juni 2015

Saat Allah memberi pilihan ke Rasulullah kekayaan atau kematian
Reporter : Mustiana Lestari | Senin, 22 Juni 2015 20:33



Saat Allah memberi pilihan ke Rasulullah kekayaan atau kematian
Harta Karun. ©istimewa
Merdeka.com - Sebelum dipanggilnya Baginda Nabi Muhammad SAW kepada penciptan-Nya, Muhammad sudah diberi petunjuk sehingga beliau dapat mempersiapkan diri dengan baik. Salah satunya adalah mengunjungi dan menyampaikan salam perpisahan kepada para ahli kubur.

Kunjungan ke para ahli kubur ini membuat Aisyah kaget, karena Nabi Muhammad SAW tidak memberitahunya lebih dulu dan memutuskan untuk keluar pada dini hari. Aisyah langsung mengikuti suaminya dan memang suaminya berkunjung ke pemakaman Baikul Garkad.

Dalam heningnya malam, Rasulullah berucap salam, "Salam untuk Anda sekalian! Anda sekalian telah pergi lebih dahulu daripada kami. Insyaallah, kami juga akan menyusul Anda sekalian. duhai Allah, semoga Engkau tidak mengurangi kami dari mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapatkan. Jangan membiarkan kami tertimpa fitnah setelah kepergian mereka,"

Berdasarkan cerita yang disampaikan Sibel Eraslan dalam buku Fatima Az-Zahra, Kerinduan Karbala, Rasulullah pergi ke dua pemakaman lainnya dan melakukan hal serupa. Setelah berucap salam, dia menoleh kepada salah satu pembantunya, Abu Muwayhiba.

"Wahai Abu Muwayhiba, aku telah diberikan kuci kekayaan dunia serta keabadian dan juga surga. Aku diharuskan memilih salah satu darinya. memilih dunia dengan nikmat abadi atau memilih berjumpa dengan Allah dan surga. Aku diperintahkan memilih,"jelas Rahmat seluruh alam itu.

Sang pembantu langsung menjawab,"Ya, Rasulullah, ibu dan ayahku saja rela aku korbankan demi Anda. Mengapa tidak memilih kunci dunia dan juga surga?"

"Tidak, ya abu Muwayhiba! Demi Allah, aku lebih memilih berjumpa dengan Rabb-ku!"

Pilihan pun sudah diambil, Rasulullah hanya tinggal menunggu perjumpaan dengan Penciptanya yang amat beliau rindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar