Ketum FPI : Tidak Masalah Media tak Liput Kegiatan FPI

Jakarta (SI Online) - Front Pembela Islam (FPI) tidak mempermasalahkan bila selama ini media massa hanya mengangkat FPI dengan pandangan-pandangan negatif. Termasuk adanya opini negatif yang beredar terkait pembentukan FPI yang disebut sebagai bentukan aparat.
"Opini itu tergantung mana yang dibenci orang. Saat orang benci Wahabi, FPI dibilang Wahabi. Saat orang benci Syiah, FPI dibilang Syiah. Itu semua hanya opini," ungkap Ketua Umum FPI KH A Shobri Lubis dalam diskusi soal Laskar Ormas-ormas Islam di Kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis sore (25/06).
Shobri memahami selama ini media massa memberitakan aktivitas amar makruf nahi munkar yang dilakukan FPI secara negatif. Sementara bila terkait aktivitas dengan aktivitas sosial FPI di masyarakat, seperti menangani beragam bencara di berbagai wilayah di Indonesia, media massa arus utama malah tidak pernah memberitakannya.
"Tidak masalah, kami beramal hanya karena Allah Swt," lanjutnya.
Shobri memaparkan sepak terjang FPI dalam mengevakuasi puluhan ribu mayat korban Tsunami di Aceh, membantu korban gempa di Yogyakarta dan Sumatera Barat, pengungsi gunung Sinabung, membantu Muslim Rohingya dan beragam korban bencana alam lainnya seperti tanah longsor dan kebakaran. Semuanya itu, katanya, dilakukan hanya karena Allah Swt. "Tidak masalah media tak meliput kegiatan FPI itu," tandasnya.
Bahkan, lanjut Shobri, ketika membantu korban gempa Yogya beberapa tahun silam, masyarakat terkaget-kaget dengan aktivitas FPI yang turut membantu mereka. "Loh ini FPI yang 'teroris' itu kan?. Wah Anda ketipu media," kata Shobri menirukan kekagetan masyarakat.
Secara khusus, mantan Sekjen FPI yang juga putra Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Professor Nabilah Lubis itu menjelaskan aktivitas hisbah FPI yang selama ini sering kali disalahpahami orang.
Untuk aktivitas menghilangkan kemunkaran di tengah masyarakat ini, FPI telah memiliki prosedur tetap dengan sepuluh langkah. Mulai dari laporan tertulis oleh masyarakat, hingga puncaknya pada langkah kesepuluh FPI menyerahkan kembali kepada masyarakat bila semua langkah yang dilakukan menemui kegagala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar