FPI Siap Tegur Pemilik Warung Nasi Pinggir Jalan selama Puasa

Jakarta, CNN Indonesia
--
Organisasi masyarakat keagamaan Front Pembela Islam
(FPI) memastikan akan melakukan teguran langsung kepada pengusaha warung
makan pinggir jalan yang tidak menutup gerainya dengan sopan sepanjang
bulan puasa.
Ketua Umum FPI Muchsin Alatas menyatakan, pelaporan akan dilayangkan ke dinas terkait atau pihak kepolisian.
"Enggak perlu inspeksi dengan turun ke jalan berbondong-bondong. Setiap
anggota kami melihat ada warung pinggir jalan yang buka, mungkin
dilaporkan atau tegur langsung saja untuk mengingatkan mereka. Namanya
mengingatkan pelanggaran moral, tidak melanggar hukum," kata Muchsin
kepada CNN Indonesia, Rabu (17/6).
Menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan rumah makan tak perlu ditutup saat puasa, Muchsin menyebut hal itu tidak serta merta membuat pengusaha warung makan atau restoran tak peduli dan tetap membuka usahanya.
"Ya tetap saja, tidak kemudian ada tempat yang tetap buka seperti hari biasanya. Bisa saja mereka membuat tempatnya tidak terlalu menunjukkan pemandangan orang lagi makan," ujar Muchsin.
Dia menegaskan, kalau ada teguran yang disampaikan oleh ormas kepada pengusaha warung makan atau restoran, hal itu akan dilakukan hanya dalam batasan penertiban. "Itupun hanya untuk rumah makan yang mencolok menjajakan makanan," katanya.
Tidak hanya itu, meski menegaskan ormasnya ingin masyarakat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik, Muchsin menyatakan FPI akan tetap menghargai masyarakat yang tidak berpuasa.
"Bisa saja orang yang tidak puasa itu musafir," ujar Muchsin.
Ketua Umum FPI Muchsin Alatas menyatakan, pelaporan akan dilayangkan ke dinas terkait atau pihak kepolisian.
Menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan rumah makan tak perlu ditutup saat puasa, Muchsin menyebut hal itu tidak serta merta membuat pengusaha warung makan atau restoran tak peduli dan tetap membuka usahanya.
"Ya tetap saja, tidak kemudian ada tempat yang tetap buka seperti hari biasanya. Bisa saja mereka membuat tempatnya tidak terlalu menunjukkan pemandangan orang lagi makan," ujar Muchsin.
Dia menegaskan, kalau ada teguran yang disampaikan oleh ormas kepada pengusaha warung makan atau restoran, hal itu akan dilakukan hanya dalam batasan penertiban. "Itupun hanya untuk rumah makan yang mencolok menjajakan makanan," katanya.
Tidak hanya itu, meski menegaskan ormasnya ingin masyarakat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik, Muchsin menyatakan FPI akan tetap menghargai masyarakat yang tidak berpuasa.
"Bisa saja orang yang tidak puasa itu musafir," ujar Muchsin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar