Penista Islam Dan Penghina Nabi SAW Dibantai Di Prancis
Bismillah…Wal Hamdulillah
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa
Billah…
Sebuah kantor media yang keranjingan mempublikasikan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW dan Islam, Charlie Hebdo, di Paris, Perancis, mendapat serangan bersenjata pada Rabu (07/01). Akibat serangan itu 12 orang tewas.
Sebagai sebuah media, Charlie Hebdo
memang kerap membuat sensasi murahan lewat aneka kartun yang diterbitkannya. Pada
November 2011, media ini pernah menampilkan gambar karikatur Nabi Muhammad SAW.
Di sana, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang editor majalah "Charia
Hebdo" dan berkata "Hukum cambuk 100 kali bila Anda tidak mati
tertawa".
Akibatnya, setelah itu kantor
mereka mendapat serangan bom api. Bom dengan bensin itu merusak kantor mereka
di Paris. Website resmi majalah itu juga diretas, dan para pekerja majalah
diancam dibunuh.
Tak sampai disitu, pemerintah Prancis juga dibuat kalang kabut akibat penghinaan Nabi tersebut. Pemerintah Prancis sempat meminta agar redaksi tidak meneruskan penghinaan tersebut. Tapi dasar bengal, permintaan itu mereka tolak mentah. Akibatnya, Prancis terpaksa menutup kantor kedutaan serta sekolah-sekolah di 20 negara karena khawatir dengan keselamatan warganya di luar negeri.
Tahun 2006, Charlie Hebdo juga
pernah memuat kartun Nabi Muhammad SAW yang tengah menangis dan berkata
"Idiot-idiot ini sulit untuk dicintai". Di cover itu tertulis “Muhammad
Kewalahan dengan Fundamentalis”.
Charlie Hebdo juga pernah digugat
ke persidangan pada tahun 2013 karena memuat kartun yang menghina Islam
dan Al-Quran. Cover majalah itu memuat gambar kartun seorang lelaki
yang menjadikan Al-Quran sebagai tameng untuk menghadang serangan peluru
disertai tulisan "Qur'an itu Sampah, Tidak Bisa Menyetop Peluru."
Belum puas hina Nabi Muhammad dan
Islam, pada Oktober 2014, Charlie Hebdo lagi-lagi memuat kartun Nabi
Muhammad. Kali ini, gambar kartun tersebut menunjukkan sosok yang dianggap Nabi
Muhammad hendak dipenggal oleh milisi ISIS .
AKHIR TRAGIS PENGHINA NABI SAW
Kerap menghina Nabi Muhammad SAW dan
menista Islam, Charlie Hebdo menemui ajalnya. Kantor mereka diserang oleh orang
tidak dikenal dan dikabarkan telah menewaskan 12 orang. Menurut saksi mata para
pelaku menggunakan penutup wajah. Mereka menyerang dengan menggunakan senapan
AK47. Selain itu, ada juga laporan yang mengatakan mereka menggunakan granat
roket.
"
Salah satu korban yang tewas mengenaskan
adalah pemimpin redaksi Charlie Hebdo Stephane Charbonnier yang lebih dikenal
dengan nama Charb. Korban tewas lain adalah para kartunis yang dikenal dengan
panggilan Cabu, Tignous dan Wolinski.
PEMERINTAH RI BERBELA SUNGKAWA
Aneh tapi nyata, itulah
pemerintah Indonesia .
Saat Nabi Muhammad SAW, yang merupakan Nabi dan panutan mayoritas masyarakat Indonesia
dihinakan oleh majalah asal Perancis, Chalie Hebdo, pemerintah diam saja, tak
bereaksi. Tapi ketika giliran kantor majalah tersebut diserang oleh orang tak
dikenal, yang menewaskan pemrednya, pemerintah ikut-ikutan mengeluarkan kutukan.
KOMENTAR IMAM BESAR FPI, HABIB
RIZIEQ SYIHAB
Sementara itu, Imam Besar Front
Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab ketika dimintai keterangannya
terkait peristiwa tersebut, beliau menyatakan: “Alhamdulillah, semoga semua
Penista Islam dan Penghina Nabi SAW dibunuh dan dibinasakan oleh Allah SWT
lewat tangan siapapun.”
“Si Pembunuh para Penista Nabi SAW
adalah PEMBERANI yang harus diacungkan jempol.” Tambah Habib.
Selain itu, Habib Rizieq juga
menanggapi sikap pemerintah terkait peristiwa ini. “Pemerintah RI
lebay dan pengecut serta tidak tahu diri. Sebab, saat Islam dinista dan Nabi SAW
dihina di AS, Denmark, Belanda dan Prancis, serta negeri Kafir lainnya,
Pemerintah DIAM seribu bahasa. “
“Kini, saat para Penista Islam
dan Penghina Nabi SAW dibunuh, kok sok berani dan cari muka ikut mengutuk
pembunuhnya??? Memalukan !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar